Semarang - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
Informatika Jawa Tengah mulai menyiapkan jalur-jalur alternatif yang dapat digunakan
masyarakat guna mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik
Lebaran 2016.
"Untuk
mengantisipasi kemacetan lalu lintas pada arus mudik, kami siapkan jalur-jalur
alternatif di sejumlah titik," kata Kepala Dishubkominfo Jawa Tengah
Satriyo Hidayat di Semarang, Kamis (26/5).
Hal tersebut
disampaikan usai rapat koordinasi persiapan angkutan Lebaran 2016 di yang
berlangsung di kantor Dishubkominfo Jateng.
Kendati demikian, ia
mengakui jika lampu penerangan jalan umum dan rambu-rambu lalu lintas di
sejumlah jalur alternatif tersebut masih minim karena keterbatasan anggaran.
"Rambu-rambu pada
jalur alternatif ada yang sedang dalam proses pemasangan, namun untuk
penerangan jalan umum belum ada semua, seperti di jalur Pubalingga-Randudongkal, sedangkan di jalur Randudongkal-Kesesi sudah ada sebagian yang menyala," ujarnya.
Guna mengantisipasi
terjadinya kecelakaan akibat minimnya lampu penerangan jalan umum tersebut,
Dishubkominfo Jateng akan memasang papan informasi di beberapa titik agar
pemudik lebih waspada.
Dalam rakor tersebut,
Dishukominfo Jateng juga memetakan titik-titik yang rawan kemacetan saat arus
mudik dan arus Lebaran 2016.
Titik rawan kemacetan
itu antara lain, pintu tol
Pejagan-Pemalang di Kabupaten Brebes, perlintasan
kereta api di Pejagan, jalur Pejagan-Prupuk-Bumiayu,
dan jalur lingkar Bumiayu.
Satriyo menilai potensi
kemacetan di jalur selatan tidak terlalu parah jika dibandingkan di jalur
pantai utara Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala
Bidang Bina Teknik Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyanto yang menghadiri
rakor tersebut mengatakan jika kondisi jalan di jalur pantura saat ini sudah
lebih siap jika dibandingkan dengan arus mudik Lebaran tahun lalu.
"Saat ini, hampir
semua jalan yang dibangun berupa cor beton sehingga diharapkan tidak terjadi
kemacetan yang panjang," katanya.
/YUD
ANTARA
No comments:
Post a Comment