NH

Sunday 8 September 2013

Penggunaan Baterai Agar Optimal


Sumber arus adalah sesuatu yang sangat vital untuk perangkat elektronika, karena dari sumber arus perangkat elektronika dapat difungsikan. Ada beberapa jenis sumber arus yang dapat digunakan, namun yang paling praktis adalah baterai isi ulang ( rechargeable ).


Para operator KRAP sudah tidak asing lagi dengan yang namanya baterai isi ulang ( rechargeable ), karena baterai jenis ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan baterai jenis lainnya, baterai ini memiliki kapasitas yang besar dan keistimewaannya dapat diisi ulang. Perangkat elektronika banyak yang memanfaatkan baterai isi ulang sebagai sumber arusnya seperti : mainan anak-anak, HP, Laptop, maupun HT yang selalu digunakan oleh para operator KRAP.
Dilihat dari bahan pembuatannya baterai isi ulang dikategorikan menjadi :
1.    Baterai NiCd (Nickel Cadmium)
2.    Baterai NiMH (Nickel Metal Hydride)
3.    Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)
4.    Baterai Li-Pol (Lithium-Polymer)
Baterai NiCd dan baterai NiMH digunakan sebagai sumber arus listrik  DC untuk mainan anak-anak, HT hingga mobil hybrid, Sedangkan baterai Li-Ion dan baterai Li-Pol memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, digunakan sebagai sumber arus listrik DC pada HP dan Notebook atau Laptop.

Baterai NiCd dan baterai NiMH keduanya sama-sama mempunyai keunggulan dan kekurangan. Baterai NiCd memiliki siklus pengisian dan pengosongan yang lebih banyak dibanding baterai NiMH yaitu lebih dari 500 X, tetapi baterai NiMH memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari pada baterai NiCd. Kedua baterai jenis ini sama-sama memiliki kekurangan yaitu sama-sama memiliki efek memori, yang dimaksud efek memori adalah apabila kapasitas baterai  belum berkurang hingga batas minimum yaitu 1.0 V – 1,1 V tiap sel dan kemudian baterai tersebut diisi ulang, maka hal tersebut akan menimbulkan endapan yang dapat mengurangi kapasitas baterai.

Berbeda dengan baterai NiCd dan baterai NiMH, baterai Li-Ion dan baterai Li-Pol kedua jenis baterai ini tidak memiliki efek memori sehingga pengisian dapat dilakukan kapan saja. Walaupun demikian baterai Li-Ion dan baterai Li-Pol juga memiliki siklus pengisian dan pengosongan maksimum yang biasanya 500 X pengisian, apabila melewati batas tersebut, kualitas dan kapasitas baterai akan menurun, hal ini ditandai dengan cepat berkurangnya kapasitas baterai meskipun telah diisi secara penuh.

Semua baterai isi ulang ( rechargeable ) memiliki sifat pengosongan sendiri ( self discharge ) meski tidak digunakan volume arus akan berkurang antara 10 % sampai 30 % tiap bulan. Sehingga baterai yang terisi penuh akan kosong dengan sendirinya apabila tidak digunakan dalam beberapa bulan.

Untuk mengoptimalkan penggunaan baterai isi ulang ( rechargeable ) supaya dapat mencapai siklus maksimum atau bahkan melebihi siklus maksimum, berikut adalah cara-cara yang dapat diupayakan oleh para operator KRAP :
1.    Selalu mengusahan dan membiasakan untuk mengosongkan baterai sebelum diisi walaupun baterai tersebut berjenis baterai Li-Ion atau baterai Li-Pol. Tujuannya supaya terhindar dari efek memori. Dengan cara mengosongkan hingga batas minimum tegangan baterai atau sel, jangan kurang dari tegangan minimun tersebut karena jika tidak baterai akan rusak.
2.    Selalu menggunakan Charger yang memiliki fungsi penghentian pengisian otomatis pada mode pengisian cepat--kurang dari 4 jam--Fungsi penghentian otomatis ini sangat bermanfaat supaya baterai tidak overcharging yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai.
3.    Usahakan tidak meninggalkan baterai pada charger yang masih menyala lebih dari 20 jam. Biasanya bila menggunakan charger dengan mode pengisian standar ( overnight charging ), pada mode ini baterai akan penuh pada kisaran waktu 16 jam. Karena arus yang digunakan untuk mengisi baterai kecil sehingga tidak terlalu membahayakan baterai, tetapi usahakan tidak melebihi 20 jam.
4.    Hindari melakukan hubung singkat pada baterai, maksudnya adalah dengan menyatukan kutub positif dan negatif baterai secara langsung menggunakan kabel atau bahan konduktor lainnya.
5.    Usahakan tidak menggunakan perangkat elektronika pada mode pengisian ( Charging ), karena baterai akan menggelembung sebagai tanda kemampuannya menurun. Hal ini sering terjadi pada penggunaan HP dan Laptop, Usahakan pada saat mode pengisian ( charging ) perangkat tersebut dalam keadaan non aktif.
6.    Khusus untuk baterai NiCd dan baterai NiMH yang baru hendaknya sebelum digunakan dikosongkan terlebih dahulu, kemudian diisi dan digunakan. Sedangkan untuk baterai Li-Ion baterai Li-Pol dapat langsung digunakan atau langsung diisi hingga penuh.
7.    Usahakan tidak mengganti-ganti pasangan baterai dengan pasangan baterai yang lain. Pisahkan baterai dari perangkat elektronika dan tempatkan pada tempat yang sejuk dan kering.
8.    Apabila baterai akan disimpan dalam waktu lama, sebaiknya baterai dikosongkan dan diisi hingga penuh sebelum disimpan.

Siklus hidup ( life cycle ) baterai isi ulang ( rechargeable ) sangat ditentukan oleh berapa kali beterai tersebut mengalami siklus pengisian dan pengosongan, siklus yang dimaksud tersebut memiliki nilai maksimum yaitu 500 X, apabila sudah melewati batas tersebut maka kemampuan baterai akan mulai menurun secara drastis dan akhirnya tidak dapat digunakan lagi.

Disadur dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment