Sumber arus adalah sesuatu yang sangat vital untuk perangkat elektronika,
karena dari sumber arus perangkat elektronika dapat difungsikan. Ada beberapa
jenis sumber arus yang dapat digunakan, namun yang paling praktis adalah
baterai isi ulang ( rechargeable ).
Para operator KRAP sudah tidak asing lagi dengan yang namanya baterai isi
ulang ( rechargeable ), karena baterai jenis ini memiliki keunggulan
dibandingkan dengan baterai jenis lainnya, baterai ini memiliki kapasitas yang
besar dan keistimewaannya dapat diisi ulang. Perangkat elektronika banyak yang
memanfaatkan baterai isi ulang sebagai sumber arusnya seperti : mainan anak-anak,
HP, Laptop, maupun HT yang selalu digunakan oleh para operator KRAP.
Dilihat dari bahan pembuatannya baterai isi ulang dikategorikan menjadi :
1. Baterai NiCd (Nickel
Cadmium)
2. Baterai NiMH (Nickel
Metal Hydride)
3. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)
4. Baterai Li-Pol (Lithium-Polymer)
Baterai NiCd dan baterai
NiMH digunakan sebagai sumber arus listrik
DC untuk mainan anak-anak, HT hingga mobil hybrid, Sedangkan baterai
Li-Ion dan baterai Li-Pol memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, digunakan
sebagai sumber arus listrik DC pada HP dan Notebook atau Laptop.
Baterai NiCd dan baterai NiMH keduanya sama-sama mempunyai keunggulan dan
kekurangan. Baterai NiCd memiliki siklus pengisian dan pengosongan yang lebih
banyak dibanding baterai NiMH yaitu lebih dari 500 X, tetapi baterai NiMH
memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari pada baterai NiCd. Kedua baterai
jenis ini sama-sama memiliki kekurangan yaitu sama-sama memiliki efek memori, yang dimaksud efek memori adalah apabila kapasitas
baterai belum berkurang hingga batas
minimum yaitu 1.0 V – 1,1 V tiap sel dan kemudian baterai tersebut diisi ulang,
maka hal tersebut akan menimbulkan endapan yang dapat mengurangi kapasitas
baterai.
Berbeda dengan baterai NiCd dan baterai NiMH, baterai Li-Ion dan baterai Li-Pol
kedua jenis baterai ini tidak memiliki efek memori sehingga pengisian dapat
dilakukan kapan saja. Walaupun demikian baterai Li-Ion dan baterai Li-Pol juga
memiliki siklus pengisian dan pengosongan maksimum yang biasanya 500 X
pengisian, apabila melewati batas tersebut, kualitas dan kapasitas baterai akan
menurun, hal ini ditandai dengan cepat berkurangnya kapasitas baterai meskipun
telah diisi secara penuh.
Semua baterai isi ulang ( rechargeable ) memiliki sifat pengosongan sendiri
( self discharge ) meski tidak digunakan volume arus akan berkurang antara 10 %
sampai 30 % tiap bulan. Sehingga baterai yang terisi penuh akan kosong dengan
sendirinya apabila tidak digunakan dalam beberapa bulan.
Untuk mengoptimalkan penggunaan baterai isi ulang ( rechargeable ) supaya dapat
mencapai siklus maksimum atau bahkan melebihi siklus maksimum, berikut adalah
cara-cara yang dapat diupayakan oleh para operator KRAP :
1. Selalu mengusahan dan
membiasakan untuk mengosongkan baterai sebelum diisi walaupun baterai tersebut
berjenis baterai Li-Ion atau baterai Li-Pol. Tujuannya supaya terhindar dari
efek memori. Dengan cara mengosongkan hingga batas minimum tegangan baterai atau
sel, jangan kurang dari tegangan minimun tersebut karena jika tidak baterai
akan rusak.
2. Selalu menggunakan Charger yang memiliki fungsi penghentian
pengisian otomatis pada mode pengisian cepat--kurang dari 4 jam--Fungsi penghentian
otomatis ini sangat bermanfaat supaya baterai tidak overcharging yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai.
3. Usahakan tidak meninggalkan
baterai pada charger yang masih menyala lebih dari 20 jam. Biasanya bila
menggunakan charger dengan mode pengisian standar ( overnight charging ), pada
mode ini baterai akan penuh pada kisaran waktu 16 jam. Karena arus yang
digunakan untuk mengisi baterai kecil sehingga tidak terlalu membahayakan
baterai, tetapi usahakan tidak melebihi 20 jam.
4. Hindari melakukan hubung singkat pada baterai, maksudnya
adalah dengan menyatukan kutub positif dan negatif baterai secara langsung
menggunakan kabel atau bahan konduktor lainnya.
5. Usahakan tidak menggunakan
perangkat elektronika pada mode pengisian ( Charging ), karena baterai akan menggelembung
sebagai tanda kemampuannya menurun. Hal ini sering terjadi pada penggunaan HP
dan Laptop, Usahakan pada saat mode pengisian ( charging ) perangkat tersebut
dalam keadaan non aktif.
6. Khusus untuk baterai
NiCd dan baterai NiMH yang baru hendaknya sebelum digunakan dikosongkan
terlebih dahulu, kemudian diisi dan digunakan. Sedangkan untuk baterai Li-Ion baterai
Li-Pol dapat langsung digunakan atau langsung diisi hingga penuh.
7. Usahakan tidak
mengganti-ganti pasangan baterai dengan pasangan baterai yang lain. Pisahkan
baterai dari perangkat elektronika dan tempatkan pada tempat yang sejuk dan
kering.
8. Apabila baterai akan
disimpan dalam waktu lama, sebaiknya baterai dikosongkan dan diisi hingga penuh
sebelum disimpan.
Siklus hidup ( life cycle ) baterai
isi ulang ( rechargeable ) sangat ditentukan oleh berapa kali beterai tersebut
mengalami siklus pengisian dan pengosongan, siklus yang dimaksud tersebut
memiliki nilai maksimum yaitu 500 X, apabila sudah melewati batas tersebut maka
kemampuan baterai akan mulai menurun secara drastis dan akhirnya tidak dapat
digunakan lagi.
Disadur dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment