NH

Saturday, 21 September 2013

Taman Balekambang Solo



Taman Balekambang terletak di Jalan Balekambang Nomor 1, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Taman yang semula bernama Partin Tuin dan Partinah Bosch memiliki area seluas 9,8 hektar dan dibuka untuk umum mulai jam 07.00 WIB sampai jam 18.00 WIB setiap hari.

Di dalam Taman Balekambang para pengunjung dapat menikmati jalan-jalan melewati jalan setapak di bawah naungan rindangnya pepohonan dan semilirnya angin yang sejuk. Apabila para pengunjung merasa lelah dan capek setelah berkeliling bisa duduk-duduk di kursi taman yang didesain unik sambil santai menikmati pemandangan yang indah. Selain pemandangan yang indah para pengunjung juga dapat menikmati kicau burung, canda beberapa ekor rusa yang jinak dan angsa putih.

Pembangunan Taman Balekambang dilatar belakangi oleh rasa kasih sayang orang tua-- KGPAA Mangkunegoro VII-- kepada dua anak perempuannya yang bernama GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Maka nama kedua putrinya tersebut diabadikan sebagai nama taman yang mulai dibangun pada tanggal 26 Oktober 1921.

Dulunya Taman Balekambang terdiri dan terbagi menjadi  2 kawasan, KGPAA Mangkunegoro VII membangun Taman Balekambang dengan memadukan konsep Jawa dan Eropa.

    Kawasan yang pertama adalah Partini Tuin atau Taman Air Partini berfungsi sebagai penampungan air untuk membersihkan atau menggelontor kotoran-kotoran sampah di dalam kota, dan juga sering digunakan untuk bermain perahu.

    Kawasan yang kedua dinamakan Partinah Bosch atau Hutan Partinah yang merupakan koleksi tanaman langka seperti Beringin putih, Beringin sungsang, apel coklat dan lain-lain. Partinah Bosch berfungsi sebagai daerah resapan air dan paru-paru kota.

Pada awalnya Taman Balekambang digunakan sebagai tempat bersantai dan berekreasi yang diperuntukkan khusus bagi keluarga dan kerabat Istana Mangkunegaran. Kemudian pada masa pemegang kekuasaan KGPAA Mangkunegoro VIII Taman Balekambang di buka untuk umum.

Mulai saat itu diselenggarakan hiburan untuk rakyat seperti Ketoprak lesung yaitu ketoprak yang diiringi dengan musik lesung dan berkembang sampai sekarang diiringi dengan gamelan.

Selanjutnya pada tahun 70-an masuklah hiburan Srimulat yang mengorbitkan beberapa seniman lawak yang terkenal seperti Timbul, Gepeng, Djujuk, Nunung, Mamik, Basuki dan lain-lain.

Pada tahun 2008 saat Bapak Jokowi menjadi Wali Kota Solo Taman Balekambang di revitalisasi, selain fungsi utamanya sebagai daerah resapan air dan paru-paru kota juga diperuntukan sebagai public area atau ruang publik yang dapat difungsikan sebagai Taman Seni & Budaya, Taman Botani, Taman Edukasi dan Taman Rekreasi hingga sekarang.

No comments:

Post a Comment