ALAT DAN
TINDAKAN PENGAMANAN
STASIUN KRAP
Dalam penyelenggaraan kegiatan KRAP dengan begitu
banyaknya peralatan dan perlengkapannya, maka banyak hal pula yang membutuhkan
perhatian dan kehati-hatian dari operatornya dalam hal ini anggota RAPI.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi segala kekeliruan dan resiko yang dapat
timbul baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor peralatan maupun faktor
manusianya sendiri.
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang memadai bagi
seorang anggota RAPI sebelum melaksanakan kegiatan KRAP agar terhindar dari
segala kekeliruan yang mengakibatkan kerugian besar. Hal-hal yang perlu
diketahui di antaranya :
I. PENANGKAL
PETIR
1. Terjadinya petir
Gesekan antara dua gumpalan udara,
misalnya apabila di udara terdapat angin yang bertiup pada arah yang berbeda,
dapat menimbulkan adanya listrik statik pada gumpalan udara tersebut. Gumpalan
udara yang bermuatan listrik ini, ada yang bermuatan positif dan ada yang
negatif, kemudian bergerak sesuai arah angin dan berusaha untuk melepaskan
kembali muatan listriknya.
Bila gumpalan udara yang bermuatan
listrik positif bertemu dengan gumpalan udara dengan muatan yang berlawanan,
maka pada jarak yang cukup dekat akan melepaskan muatan listriknya, terjadilah
bunga api listrik yang disertai suara yang disebut petir.
Apabila gumpalan udara bermuatan
listrik tidak bertemu dengan gumpalan udara lain yang bermuatan listrik
berlawanan, maka bila dekat dengan bumi, akan berusaha untuk melepaskan
muatannya ke bumi. Bila ada pohon atau rumah maka pelepasan muatan listrik
disalurkan lewat pohon atau rumah tersebut. Sehingga pohon atau rumah yang
digunakan perantara pelepasan muatan listrik tersebut dikatakan disambar petir.
2.
Fungsi penangkal petir
Pelepasan muatan listrik ke bumi
akan lebih baik bila disalurkan melalui konduktor yang baik pula, misalnya
melalui kabel tembaga yang ditanamkan ke dalam bumi serta menjulang tinggi ke
langit, akan lebih baik lagi bila ujung
atasnya runcing. Inilah yang disebut alat
penangkal petir.
Apabila di samping rumah dipasang
sebuah penangkal petir, yang lebih tinggi dari rumah , maka petir lebih suka
menyambar penangkal petir dari pada menyambar rumah. Jadi fungsi penangkal
petir sebenarnya bukan menolak datangnya petir, tetapi menyediakan saluran yang
baik bagi gumpalan udara yang bermuatan listrik untuk membuang muatan listriknya
ke bumi.
Jadi sebutan penangkal petir harus
dipahami sebagai penyalur petir atau penangkap petir. Suatu antena juga
terbuat dari bahan konduktor yang baik,
coaxialnya juga konduktor yang baik dan di ground secara baik pula, maka antena
adalah media penyalur petir yang sangat baik.
3.
Agar antena tidak di sambar petir
Sekarang mungkinkah antena aman
dari sambaran petir? Suatu cara agar antena terhindar dari sambaran petir
adalah dengan menempatkan banyak penangkal petir mengelilingi antena, yang
merupakan pagar yang tingginya melebihi tinggi antena, sehingga gumpalan udara
bermuatan listrik yang bergerak sebelum mencapai antena dihadang terlebih
dahulu oleh penangkal petir.
Namun hal itu praktis tidak mungkin
dilakukan, karena biayanya yang terlampau tinggi. Teknik pemagaran ini hanya
digunakan pada gudang-gudang atau pabrik bahan peledak agar instalasi tersebut
terhindar dari bahaya disambar petir.
Penempatan penangkal petir di atas antena
dapat juga sedikit memberikan pertolongan karena sebagian petir akan lewat
penangkal tersebut, akan tetapi tidak ada jaminan untuk secara sempurna
terhindar.
Sebagian akan tetap bergerak
melewati antena dan walaupun yang mengalir melewati antena ini sangat kecil,
tetap akan mengakibatkan kerusakan pada transceiver. Sehubungan dengan hal
tersebut maka penempatan stasiun KRAP di dalam kamar tidur dan penempatan
perangkat komunikasi di dekat tempat tidur, perlu dipertimbangkan secara masak
untung dan ruginya, kaitannya dengan bahaya disambar petir.
Upaya dan tindakan yang harus
dilakukan untuk menghindarkan perangkat komunikasi dari akibat negatif dari
sambaran petir, yaitu :
1. Selalu mencabut kabel coaxial sehabis digunakan, jauhkan dari transceiver,
letakkan ujungnya sehingga tidak menyentuh ground ( bumi ).
2. Tidak mengudara pada saat ada
kemungkinan terjadinya petir, misalnya pada waktu hujan. Bila terpaksa mengudara gunakan perangkat
jinjing atau Handy Transceiver ( HT ) dengan catu daya baterai.
3. Lepaskan hubungan power supply dari jaringan PLN, karena petir dapat pula
menyambar kabel listrik PLN di jalan, yang akibatnya dapat sampai pula ke power
supply terus lalu ke transceiver.
4. Alat kecil penghindar petir.
Di pasaran terjual pula alat kecil
penangkal petir yang berfungsi sebagai penyaring. Alat ini akan menyalurkan
frekuensi radio ke dalam pesawat dan membuang aliran petir ke bumi. Alat ini
dapat pula sedikit menolong, akan tetapi tidak dianjurkan kepada rekan-rekan
anggota RAPI untuk menggantungkan keamanan kepada alat ini.
II. PEMERIKSAAN
TOWER
Tower yang digalvanis akan jauh
lebih tahan karat daripada yang tidak. Baut-baut tower yang terbuat dan bahan
stainless steel akan lebih tahan karat. Khususnya untuk tower -tower yang tidak
tergalvanis perlu adanya pemeriksaan secara berkala, setidak-tidaknya setahun sekali.
Sehingga segala macam perubahan yang terjadi segera dapat terdeteksi dan dapat
diambil tindakan pengamanan secara dini.
III. PEMASANGAN
ANTENA
Apabila jaringan listrik PLN di
lokasi stasiun tidak terisolasi, maka khususnya untuk antena jenis Dipole perlu
diperhatikan agar apabila tali pengikat putus tidak menimpa kawat listrik yang
terbuka tersebut. Penggunaan kabel terisolasi untuk
antena Dipole akan lebih menambah keamanan. Khususnya untuk antena Inverted V,
maka ujung-ujung Dipole perlu ditempatkan pada ketinggian yang cukup sehingga
tidak terjangkau oleh tangan manusia.
IV. PENGGUNAAN
STECKER/SOCKET
Ujung kabel power supply yang untuk
ditancapkan ke jaringan listrik harus diberikan stecker yang sesuai, jangan
dibiarkan telanjang. Untuk ujung kawat yang tidak boleh kena aliran listrik PLN
diberikan socket yang jenisnya lain untuk menghindarkan salah tancap. Konektor
lain-lainnya diusahakan agar jenisnya berlainan pula. Selanjutnya perlu
pemberian tanda-tanda yang jelas, mana yang positif dan mana yang negatif.
V. ISOLASI
SAMBUNGAN
Semua sambungan kawat harus
terisolasi dengan baik sehingga terhindar
dari hubungan pendek. Sedapat
mungkin semua sambungan disolder sehingga tidak mudah lepas yang dapat berakibat
mengganggu operasi.
Ditulis : JZ11PMB/Mas Sant Tosa
No comments:
Post a Comment