PENYEBAB “KEKACAUAN” DALAM KEGIATAN NET KRAP
Tulisan ini
saya buat karena keprihatinan saya sebagai anggota RAPI terhadap
penyelenggaraan 10.98 ( Net ) Ramadhan 1434 H pada JZ11ZRD2 Candi Cetho yang
dari tahun ke tahun ( mohon maaf ) belum mengalami peningkatan kualitas. Tulisan
ini sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui atau memojokkan pihak-pihak
tertentu, tulisan ini hanya sekedar masukan dan sumbang saran dari seorang
anggota RAPI yang perduli terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan 10.98 (
Net ) Ramadhan 1434 H pada JZ11ZRD2 Candi Cetho yang masih tersisa 14 ( empat
belas ) putaran.
1.
KETERBATASAN SARANA DAN
PRASARANA PENDUKUNG KEGIATAN
Syarat mutlak bagi stasiun radio yang dioperasikan bagi pengendali
net adalah mempergunakan stasiun radio dengan kemampuan yang “lebih” memadai mulai
dari power suply, radio, kabel hingga antenna yang tak akan terganggu apabila
ada stasiun “jammer”.
a.
Powes Suplay disesuaikan dengan
radio yang dipergunakan, jika yang
dipergunakan HT tentunya akan berbeda dengan RIGG.
b.
Kabel yang dipergunakan
idealnya harus sesuai dengan radio beserta antennanya.
c.
Apabila frekuensi yang
dipegunakan adalah RPU maka sebaiknya menggunakan antenna pengarah yang
diarahkan tepat di “titik nol” RPU.
2.
KETERBATASAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Disamping keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan
net, penyebab kekacauan yang berikutnya adalah keterbatasan SDM yang antara
lain :
a.
Penguasaan SOP ( Standart
Operating Procedure ) net yang kurang bagi pengendali net, sebenarnya apabila
stasiun pengendali net menguasai dan menerapkan SOP dengan baik dan benar
berlangsungnya net akan tertib dan enak didengarkan karena akan terdengar “formal”
dan tidak akan ada yang mengganggu.
b.
Pengusaan terhadap perangkat
komunikasi yang kurang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kekacauan
dalam suatu kegiatan net. Sebagai gambaran Seyogyanya pengendali net
menggunakan minimal 2 ( dua ) radio komunikasi atau lebih, mengapa demikian
radio yang pertama dipergunakan untuk TX saja dan yang lain dipergunakan untuk
RX saja. Supaya lebih fokus upayakan memonitor mempergunakan headset.
c.
Penguasaan terhadap frekuensi
yang tidak siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk. Sebagai contoh Net
pada JZ11ZRD Candi Cetho semestinya pengendali net telah mempersiapkan memori
frekuensi : Pertama Frekuensi RPU 143.570 dup – ( minus ) 155 MHz dengan radio
utama yang bertantenna pengarah. Kedua Frekuensi 143.570 MHz ( direk ) dengan
radio kedua yang berantenna vertikal, mengapa harus mepersiapkan frekuensi 143.570
MHz ( direk )? Karena dengan memancar pada 143.570 MHz ( direk ) akan membuka
link RPU pada 142.370 MHz sehingga net masih bisa diterima pada jangkauan RPU
link tersebut dan pada 143.570 MHz ( direk ). Radio yang ketiga diset pada
frekuensi 142.370 MHz sebagai monitor. Hal tersebut guna mengantisipasi apabila
pada RPU pertama kena TOT atau listrik padam.
d.
Mudah terpancing oleh stasiun
pengganggu sehingga menyebabkan timbulnya reaksi negatif seperti berkomentar,
berkata kotor, dan tidak fokus pada tugas sebagai pengendali net dan lain-lain,
jika itu terjadi adalah keberhasilan
bagi stasiun pengganggu karena begitu net berkomentar terhadap jammer
stasiun-stasiun yang lain akan berlomba-lomba berkomentar juga. Sebaiknya pengendali
net terus saja fokus pada tugas sebagai pengendali net seolah-olah tidak sedang
terjadi apa-apa.
e.
Untuk mencegah kekacauan
konsistensi pengendali net sangat penting untuk dijalankan, sebaikanya pada
pemanggilan umum ( saat-saat sering terjadinya kekacauan ) pengendali net
mempersilahkan cek in bagi para peserta setelah mencatat secukupnya, jangan
lupa disebutkan dahulu stasiun-stasiun yang telah terpantau dan tercatat pada
log sheet sehingga peserta yang telah terpantau dan dicatat tidak akan cek in
lagi. Apabila hanya mendengarkan dan mencatat saja sudah dapat dipastikan
frekuensi akan kacau/crowdit.
3.
SIKAP KURANG SABAR DARI
PESERTA NET
Salah satu tujuan diselenggarakannya net adalah melatih Tertib Komunikasi
bagi para anggota RAPI namun yang terjadi adalah sebaliknya, Sikap “tidak”
Tertib Komunikasi ini dapat terlihat diantaranya :
a.
Cek in dengan berulang-ulang,
semestinya 2 ( dua ) kali saja menyebutkan 10.28, apabila belum terdengar
diulang pada pemanggilan berikutnya sehingga tidak menimbulkan kekacauan (
crowdit ).
b.
Langsung nyelonong, para
peserta tanpa memonitor dahulu pindah frekuensi langsung cek in padahal net
baru menjalankan acara pemanggilan khusus sehingga net terdengar tidak tertib.
c.
Kurang taat pada Stasiun
pengendali sebagai contoh yang dipanggil prioritas stasiun bergerak
darat/jinjing yang cek in stasiun rumah dan terjadi berulang-ulang hampir
setiap penyelenggaraan net.
Demikian semoga bermafaat.
Ditulis : JZ11PMB
No comments:
Post a Comment