NH

Wednesday, 17 July 2013

Penyebab kekacauan dalam NET




PENYEBAB “KEKACAUAN” DALAM KEGIATAN NET KRAP

Tulisan ini saya buat karena keprihatinan saya sebagai anggota RAPI terhadap penyelenggaraan 10.98 ( Net ) Ramadhan 1434 H pada JZ11ZRD2 Candi Cetho yang dari tahun ke tahun ( mohon maaf ) belum mengalami peningkatan kualitas. Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui atau memojokkan pihak-pihak tertentu, tulisan ini hanya sekedar masukan dan sumbang saran dari seorang anggota RAPI yang perduli terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan 10.98 ( Net ) Ramadhan 1434 H pada JZ11ZRD2 Candi Cetho yang masih tersisa 14 ( empat belas ) putaran.


1.               KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG KEGIATAN
Syarat mutlak bagi stasiun radio yang dioperasikan bagi pengendali net adalah mempergunakan stasiun radio dengan kemampuan yang “lebih” memadai mulai dari power suply, radio, kabel hingga antenna yang tak akan terganggu apabila ada stasiun “jammer”.
a.            Powes Suplay disesuaikan dengan radio yang dipergunakan,  jika yang dipergunakan HT tentunya akan berbeda dengan RIGG.
b.           Kabel yang dipergunakan idealnya harus sesuai dengan radio beserta antennanya.
c.            Apabila frekuensi yang dipegunakan adalah RPU maka sebaiknya menggunakan antenna pengarah yang diarahkan tepat di “titik nol” RPU.

2.               KETERBATASAN SUMBER DAYA MANUSIA
Disamping keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan net, penyebab kekacauan yang berikutnya adalah keterbatasan SDM yang antara lain :
a.            Penguasaan SOP ( Standart Operating Procedure ) net yang kurang bagi pengendali net, sebenarnya apabila stasiun pengendali net menguasai dan menerapkan SOP dengan baik dan benar berlangsungnya net akan tertib dan enak didengarkan karena akan terdengar “formal” dan tidak akan ada yang mengganggu.
b.           Pengusaan terhadap perangkat komunikasi yang kurang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kekacauan dalam suatu kegiatan net. Sebagai gambaran Seyogyanya pengendali net menggunakan minimal 2 ( dua ) radio komunikasi atau lebih, mengapa demikian radio yang pertama dipergunakan untuk TX saja dan yang lain dipergunakan untuk RX saja. Supaya lebih fokus upayakan memonitor mempergunakan headset.
c.            Penguasaan terhadap frekuensi yang tidak siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk. Sebagai contoh Net pada JZ11ZRD Candi Cetho semestinya pengendali net telah mempersiapkan memori frekuensi : Pertama Frekuensi RPU 143.570 dup – ( minus ) 155 MHz dengan radio utama yang bertantenna pengarah. Kedua Frekuensi 143.570 MHz ( direk ) dengan radio kedua yang berantenna vertikal, mengapa harus mepersiapkan frekuensi 143.570 MHz ( direk )? Karena dengan memancar pada 143.570 MHz ( direk ) akan membuka link RPU pada 142.370 MHz sehingga net masih bisa diterima pada jangkauan RPU link tersebut dan pada 143.570 MHz ( direk ). Radio yang ketiga diset pada frekuensi 142.370 MHz sebagai monitor. Hal tersebut guna mengantisipasi apabila pada RPU pertama kena TOT atau listrik padam.
d.           Mudah terpancing oleh stasiun pengganggu sehingga menyebabkan timbulnya reaksi negatif seperti berkomentar, berkata kotor, dan tidak fokus pada tugas sebagai pengendali net dan lain-lain, jika itu terjadi adalah  keberhasilan bagi stasiun pengganggu karena begitu net berkomentar terhadap jammer stasiun-stasiun yang lain akan berlomba-lomba berkomentar juga. Sebaiknya pengendali net terus saja fokus pada tugas sebagai pengendali net seolah-olah tidak sedang terjadi apa-apa.
e.            Untuk mencegah kekacauan konsistensi pengendali net sangat penting untuk dijalankan, sebaikanya pada pemanggilan umum ( saat-saat sering terjadinya kekacauan ) pengendali net mempersilahkan cek in bagi para peserta setelah mencatat secukupnya, jangan lupa disebutkan dahulu stasiun-stasiun yang telah terpantau dan tercatat pada log sheet sehingga peserta yang telah terpantau dan dicatat tidak akan cek in lagi. Apabila hanya mendengarkan dan mencatat saja sudah dapat dipastikan frekuensi akan kacau/crowdit.

3.               SIKAP KURANG SABAR DARI PESERTA NET
Salah satu tujuan diselenggarakannya net adalah melatih Tertib Komunikasi bagi para anggota RAPI namun yang terjadi adalah sebaliknya, Sikap “tidak” Tertib Komunikasi ini dapat terlihat diantaranya :
a.            Cek in dengan berulang-ulang, semestinya 2 ( dua ) kali saja menyebutkan 10.28, apabila belum terdengar diulang pada pemanggilan berikutnya sehingga tidak menimbulkan kekacauan ( crowdit ).
b.           Langsung nyelonong, para peserta tanpa memonitor dahulu pindah frekuensi langsung cek in padahal net baru menjalankan acara pemanggilan khusus sehingga net terdengar tidak tertib.
c.            Kurang taat pada Stasiun pengendali sebagai contoh yang dipanggil prioritas stasiun bergerak darat/jinjing yang cek in stasiun rumah dan terjadi berulang-ulang hampir setiap penyelenggaraan net.

Demikian semoga bermafaat.


Ditulis : JZ11PMB

No comments:

Post a Comment