ROI (singkatan bahasa
Inggris : return on investment) atau ROR (singkatan bahasa Inggris: rate
of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi – adalah rasio uang yang diperoleh
atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang
diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut
bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok,
basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan
bukan dalam nilai desimal. ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu
investasi. Namun demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau
disetahunkan dan sering juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiskal.
(wikipedia) ROI juga dikenal sebagai tingkat laba (rate of profit) atau
hasil suatu investasi pada saat ini, masa lampau atau prediksi di masa
mendatang. Atau bahasa sederhananya ROI merupakan pengembalian keuntungan atas
investasi.
ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya. Rumus menghitung ROI adalah sebagai berikut :
ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100%
Misalnya, jika investasi sebesar Rp 10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp 15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp 5.000.000
Maka secara sederhana perhitungan ROI dalam presentase adalah =
((Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000) / Rp 10.000.000) x 100% adalah sebesar 50%.
Maka dapat disimpulkan tingkat ROI nya adalah sebesar 50%
Seringkali kita hanya berfokus pada margin keuntungan atas
produk atau jasa, akan tetapi kita seharusnya juga menghitung ROI secara akurat
untuk mendapatkan kepastian dan keyakinan bahwa usaha yang dijalankan mampu
terus berkembang. Dalam menjalankan bisnis, seorang entrepeneur harus
memperhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan dalam mencapai target
penjualan, jumlah margin keuntungan yang diperoleh dan bagian dari margin
keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis. Apabila
investasi yang dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan yang sedikit, maka
usaha tersebut akan mengalami kesulitan untuk berkembang di masa yang akan
datang dan bahkan dalam jangka panjang akan mengalami kegagalan.
Sebagai contoh adalah investasi A sebesar Rp 1000 menghasilkan
untung Rp 100 (ROI = 10%) dibandingkan dengan investasi B Rp 100 menghasilkan
untung Rp 50 (ROI = 50%). Investasi B memberikan jumlah/nominal lebih kecil
namun rasio ROI nya jauh lebih besar daripada investasi A. Bisa kita katakan
dalam hal ini investasi B lebih baik dibandingkan dengan investasi A.
No comments:
Post a Comment