KONSEP
DASAR MERCHANDISING
A.
DEFINISI MERCHANDISING
Secara singkat
merchandising dapat diartikan sebagai upaya pengadaan dan penanganan barang.
1. Right Merchandise
berarti
jenis, model, merek, warna, ukuran, dan lainnya yang ingin dibeli oleh
konsumen.
2. Right Place
merujuk
bukan hanya pada lokasi toko, melainkan barang apa yang selayaknya ada di suatu
toko dan tempat pajangan di dalam toko itu sendiri.
3. Right Time
berarti
bahwa keberadaan barang di toko tepat pada saat konsumen membutuhkan barang
tersebut.
4. Right Quantities
berarti
bahwa keberadaan barang dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan konsumen
5. Right Prices
adalah
tingkat harga barang yang pantas dan bersaing pada tingkat mana masih
memberikan keuntungan bagi retailer.
Dari
beberapa definisi merchandising relative sama, yaitu :
1. Merujuk
pada proses pengadaan dan penanganan barang dalam internal retailer.
2. Merujuk
pada kondisi-kondisi jenis, harga, jumlah/kuantitas, waktu, dan tempat
merchandise yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Secara
implicit menunjukkan bahwa konteks pemenuhan kebutuhan konsumen merupakan
kepentingan retailer sebagai pusat penyedia kebutuhan.
B. Pandangan
Baru Tentang Retail Merchandising
Merchandising
dalam konteks kekinian harus dipandang bukan sekedar sebagai suatu proses
internal, melainkan sebagai suatu rangkaian dari upaya retailer dalam
penyaluran barang atau jasa dari manufacture dan atau distributor kepada
konsumen sesuai dengan tingkat kebutuhannya, melainkan suatu kolaborasi aksi secara
simultan dengan supplier dalam suatu consumer driven supply chain dan category
management.
C.
Fungsi-Fungsi Merchandising
Ada 3 fungsi merchandising yaitu :
1.
Merchandise
Purchasing/Pengadaan Barang
Fungsi
Purchasing ditujukan untuk mendapatkan sumber dari merchandise yang dibutuhkan
oleh konsumen pada suatu tingkat harga yang pantas
dengan melakukan dealing trading term
condition dengan supplier yang bersangkutan
2.
Merchandise
Condification Process/Kodifikasi dan System Informasi
Keberadaan
codification dept (coding center) adalah sebagai konsekuensi dari implementasi
komputerisasi merchandising system dan upaya atau bentuk perhatian terhadap
tuntutan category menegement. Dengan adanya spesificasi penugasan codification
dalam me-manage data merchandising system yang kemudian secara otomatis akan
berimplikasi pada akurasi informasi, analisis dan pelaporan (reporting) dari
seluruh aspek dan bagian dari retailer yang bersangkutan.
3.
Proses
Penjualan Barang/Merchandise Hadling Process
Kegiatan
penjualan barang merupakan hal terpenting dalam kehidupan retailer karena
disitulah lading penghasilannya. Tempat retailer menanamkan harapannya untuk
bisa bertahan hidup. Penjualan barang merupakan proses antara untuk mendapatkan
keuntungan.
Dalam proses belanjanya konsumen akan menetapkan
pilihan atas barang yang tersedia di toko oleh commercial dept dan proses
transaksi penjualan dimulai ketika konsumen masuk ke konter kasir. Untuk
melakukan pembayaran atas barang-barang pilihannya. Saat itu terjadi transaksi
antara kasir dengan konsumen tersebut. Dimana kasir menginput item per item
barang yang dibeli, menyebutkan total yang harus dibayar dan konsumen melakukan
pembayaran sejumlah yang disebutkan.
Sumber dari :
Paradigma Baru Dalam Manajemen Ritel Modern
Asep ST Sujana. Graha Ilmu
No comments:
Post a Comment