Sejarah Marketing
Marketing atau Pemasaran adalah suatu
perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui
kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga
agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan
tertentu.
Dengan adanya pemasaran konsumen tidak
perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan
pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak
waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut
dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.
Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dengan penemuan mesin uapnya,
telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi
berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik
yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga oleh mesin, kapasitas
produksi yang semakin besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Revolusi
industri juga membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu ekonomi secara
umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan
phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
Perkembangan pemikiran
marketing
Marketing sebagai ilmu lahir karena berbagai faktor :
·
Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak
mau tidak bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu
sosial peran dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan
ini tidak selalu dapat dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro jelas
dibutuhkan. Orang per orang baik secara individu atau pun kelompok membutuhkan
pemecahan atas masalah mereka secara individualistis. Pemecahan ini tentu saja
membutuhkan analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam
ilmu ekonomi, tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan
tantangan ruang dan waktu serta konteks masalah pada saat itu.
·
Kegagalan Ilmu-ilmu dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi
terutama ilmu ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan
dan menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar
dalam ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori
perilaku konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan
kompleksitas permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
·
Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah
membuat perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada
akhirnya disebut sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa
perkembangan masyarakat post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok
masyarakat, tetapi pada kehidupan yang bersifat individualitis, hal yang
kemudian dikenal sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu
pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang
telah memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
·
Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang
pernah merajai sebagian belahan dunia sejak Perang Dunia I dan berlanjut pada Perang
Dunia II. Politik pada masa perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan
pandangan yang sangat mencolok antara kapitalisme dan komunisme, yang
sebenarnya berawal dari masalah ekonomi.
Dengan runtuhnya sistem komunisme dunia, dunia menjadi terbuka bagi
aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya menganut sistem ekonomi komando,
beralih untuk memperlajari sistem ekonomi pasar, dan ilmu aplikatif yang paling
digemari adalah ilmu marketing. Buku-buku dari berbagai ahli di dunia barat
mulai dibawa dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Tidak terkecuali juga
buku-buku marketing, terutama buku dari begawan marketing dunia, Philip
Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya ilmu marketing, kita
perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing. Marketing jelas
dimulai dari kegiatan pertukaran entah antar pribadi dengan pribadi, kelompok
dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan suatu konsensus bersama di antara
pihak-pihak yang melakukan pertukaran tersebut. Tetapi pertukaran ini sendiri
tidak dapat disebut sebagai ilmu marketing. Karena sebenarnya kegiatan tersebut
lebih bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan
(advertising). marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED.
Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon
Litman di University of California pada tahun itu juga. Marketing
selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi massal), dan
pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di
Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing sudah
berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan
buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa kemudian, marketing diajarkan dengan tiga elemen utama,
yaitu advertising, selling dan
distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun
mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep
konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya.
Tiga Masa Marketing
Marketing tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena
dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli
ini dibagi dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1.
Kelompok pendiri
adalah mereka yang
melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing
seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar
utama yaitu advertising, selling dan
distribution.
2.
Kelompok akademisi
di antara mereka adalah
Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan
pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu
lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3.
Kelompok konsultan
Jumlah mereka cukup
banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat
kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat
subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4.
Kelompok praktisi
adalah mereka yang
tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang
marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka
lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja.
Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak bersifat permanent, karena ada juga
kelompok akademisi yang menjadi konsultan, praktisi dan lain sebagainya.
Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka berpikir marketing sebagai
ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi dewasa ini, turut pula mempengaruhi
perkembangan ilmu marketing. Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer
Relationship Marketing), Presicion Marketing, Marketing on the Internet,
merupakan bukti bahwa perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi.
Fungsi-Fungsi Marketing :
1) Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan
menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter)
untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
2) Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta
menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen
dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan
menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3) Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat
dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran
dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti
pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi /
penggolongan produk.
Oleh : Mas Sant Tosa
dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment