NH

Sunday 24 November 2013

Gelombang Radio



Setiap hari dalam berbagai kesempatan tentu kita berkegiatan menonton TV, mendengarkan radio, atau menggunakan HP untuk berkomunikasi, atau jika kita seorang anggota RAPI berkomunikasi dengan HT atau RIG.  Semua peralatan elektronik itu menggunakan gelombang radio sebagai perambatan sinyalnya.

Suatu sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang radio sebagai pembawa sinyal informasinya pada dasarnya terdiri dari antena pemancar dan antena penerima. Sebelum dirambatkan sebagai gelombang radio, sinyal informasi dalam berbagai bentuknya (suara pada sistem radio, suara dan data pada sistem seluler, atau suara dan gambar pada sistem TV) terlebih dahulu dimodulasi. 
Modulasi di sini secara sederhana dinyatakan sebagai penggabungan antara getaran listrik informasi (misalnya suara pada sistem radio) dengan gelombang pembawa frekuensi radio tersebut. Penggabungan ini menghasilkan gelombang radio termodulasi. Gelombang inilah yang dirambatkan melalui ruang dari pemancar menuju penerima.
Pengertian

Gelombang radio merupakan sebentuk radiasi elektromagnetik ( electromagnetic radiation ) yang tak terlihat.

Radiasi ini memiliki panjang gelombang bervariasi dari sekitar 1 mm hingga lebih dari 100.000 km, sehingga membuat gelombang radio menjadi salah satu yang memiliki rentang terluas dalam spektrum elektromagnetik.

“Radio” merupakan istilah generik untuk menyebut radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih dari 1 mm dan memiliki frekuensi di bawah 300 GHz.

Gelombang radio dihasilkan oleh gerakan muatan listrik, yang dapat dihasilkan dari arus listrik atau dari gerak acak atom dan molekul.

Bentuk radiasi elektromagnetik ini mempunyai arti yang sangat penting untuk komunikasi manusia, dan dipergunakan pada HT. HP, TV, radio, dan radar.

Bagaimana Gelombang Radio Dihasilkan?

Semua radiasi elektromagnetik dapat dianggap sebagai gelombang berombak melalui medan elektromagnetik, mirip seperti riak dalam kolam.

Radiasi elektromagnetik dihasilkan ketika partikel bermuatan listrik, biasanya elektron, berubah kecepatan atau arah gerakan.

Hal ini dapat terjadi dalam berbagai cara, seperti pada pemanasan atom dan molekul, serta saat terjadi perubahan tingkat energi elektron.

Frekuensi dan panjang gelombang tergantung pada jumlah energi yang terlibat. Frekuensi yang lebih tinggi dan panjang gelombang yang lebih pendek menunjukkan energi yang lebih tinggi.

Manfaat Gelombang Radio

Penggunaan paling dikenal gelombang radio adalah untuk mengirim foto, audio, dan teks dalam bentuk sinyal.

Gelombang panjang radio mampu ditransmisikan pada jarak jauh dan bisa menghindari berbagai rintangan selama proses transmisi.

Gelombang radio dengan panjang gelombang kurang dari 10 meter akan diserap oleh atmosfer.

Gelombang yang lebih panjang dipantulkan kembali antara ionosfer dan tanah, membuat gelombang radio ideal digunakan untuk transmisi di atas cakrawala.

Frekuensi terendah gelombang radio umum digunakan untuk komunikasi dengan kapal selam karena memiliki energi yang rendah – tidak mudah dideteksi – namun memiliki daya tembus tinggi.

Gelombang radio jenis ini dianggap memiliki kemampuan “bass” lebih, yang berarti mampu menembus lebih jauh, terutama melalui media tebal seperti air.

Agar dapat mengirim informasi, gelombang radio harus dikodekan terlebih dahulu.

Terdapat dua metode pengkodean utama yaitu amplitude modulation (AM) dan frequency modulation (FM).

Pada metode AM, informasi dikodekan dengan memvariasikan amplitudo atau tinggi gelombang, sedangkan metode FM melibatkan perubahan frekuensi untuk membawa data.

Gelombang radio yang telah dikodekan lantas diterjemahkan oleh penerima untuk kemudian mereproduksi informasi yang dibawanya, yang mungkin berupa gambar, suara, atau teks.

Efek Kesehatan

Terdapat kekhawatiran tentang kemungkinan efek pada kesehatan akibat paparan gelombang radio, terutama di kisaran gelombang microwave yang digunakan pada ponsel dan radar.

Ketika diserap jaringan tubuh, radiasi frekuensi radio dapat menyebabkan pemanasan. Eksposur normal dianggap tidak menimbulkan masalah, tetapi berada dekat pemancar radar yang kuat dapat berbahaya.

Lensa mata sangat rentan terhadap kerusakan akibat pemanasan. Paparan berlebih terhadap radiasi gelombang mikro juga berpotensi menyebabkan katarak.

Terdapat pula kekhawatiran tentang efek jangka panjang penggunaan ponsel, namun studi sampai tahun 2013 belum menghasilkan kesimpulan meyakinkan.

Sejarah Gelombang Radio

James Clerk Maxwell
Gelombang radio pertama kali diprediksikan keberadaannya pada tahun 1865 oleh James Clerk Maxwell, yang menemukan persamaan elektromagnetisme (dikenal sebagai persamaan Maxwell).

Ketika bekerja menyelidiki hubungan antara elektromagnetisme dan cahaya, Maxwell menyadari kemungkinan adanya bentuk lain radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang di atas dan di bawah rentang spektrum yang terlihat.

Guglielmo Marconi 

Adanya radiasi panjang gelombang yang lebih rendah ditunjukkan oleh eksperimen pada tahun 1887, ketika Heinrich Hertz berhasil menghasilkan gelombang radio di laboratorium.

Guglielmo Marconi dan Nikola Tesla, keduanya dikreditkan sebagai pionir awal di bidang radio, tapi Marconi adalah yang pertama mematenkan sistem telegrafi nirkabel pada tahun 1896.


Disadur dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment