Tulisan ini terinspirasi saat saya berangkat kerja dan melewati
sebuah pedukuhan perbatasan antara Kecamatan Baki dan Kecamatan Gatak Kabupaten
Sukoharjo, tepatnya di Dukuh Bareng Desa Jati Kecamatan Gatak, ketika saya sarapan
pagi di sebuah—saya menyebut apa ya? warung bukan, rumah makan bukan apalagi
restoran juga bukan—pokoknya penjual makanan oprokan begitu saja, yang menjual
“sego liwet”. Sego liwet selalu dihidangkan dengan “pincuk” yang terbuat dari
daun pisang, di dalamnya ada nasi liwet ( sego gurih : Jawa), Sambel goreng
labu siam ( jepan : Jawa ), daging ayam dan telur ayam yang dimasak opor, dan
disiram dengan areh kemudian dilengkapi peyek, tempe goreng atau krupuk. Loh
kok malah cerita makanan? Uraian tersebut adalah salah satu contoh manfaat
pohon pisang yang dalam hal ini adalah daunnya. Saat ini saya akan menjelaskan
tentang pelajaran apa saja yang dapat kita ambil dari pohon pisang.
Semua bagian tanaman dapat
dimanfaatkan
1. Umbi ( bonggol )
dicacah
kecil-kecil untuk dibuat pupuk organik
dibuat tepung
untuk membuat makanan
2. Batang utuh ( debog )
tancepan pagelaran
wayang ( wayang kulit/wayang golek )
pelampung ( getek
) waktu banjir
3. pelepah ( lapisan batang )
untuk pakan ternak
jangkrik
untuk tali
pembungkus tempe
untuk kerajinan
tangan
4. Tulang daun
Untuk mainan
anak-anak
5. Daun
untuk pembungkus
makanan
6. Bunga ( tuntut : Jawa )
untuk sayur
7. Buah
dimakan banyak
mengandung vitamin yang bermafaat bagi tubuh.
dekorasi resepsi
pernikahan
Mengajarkan kepada kita bahwa apa pun profesi dan pekerjaan
kita, sekecil apa pun peran kita, kita pasti memiliki manfaat bagi lingkungan di
sekitar kita. Jadi jangan pernah mengecilkan akan arti keberadaan kita pada
lingkungan kita masing-masing. Kita pasti ada menfaatnya.
Tunas tidak akan mati meski
induknya mati
Dalam proses pertumbuhannya pohon pisang akan mempersiapkan
penerusnya dengan munculnya tunas-tunas pada umbi. Meskipun induknya telah mati
karena ditebang pada saat memotong buah, pohon pisang anakan yang tumbuh
menyusul tidak akan mati melainkan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang sama
dengan pohon induknya yang telah ditebang.
Memberi pelajaran kepada kita bahwa kemandirian harus dilatih
dari kecil atau usia muda, jadi apabila sewaktu-waktu kita harus ditinggalkan
oleh orang tua, kita sudah siap menjadi manusia yang mandiri.
Tidak akan
berbuah sebelum tumbuh tunas
Meskipun ditebas berkali-kali pohon pisang yang
dalam proses pertumbuhan tidak akan mati, pohon pisang akan tetap hidup dan tumbuh terus persis
dari pusat batangnya sebelum
berketurunan ( bertunas )— sebagai generasi penerusnya— kemudian menghasilkan
buah lalu berakhirlah hidupnya, namun
sudah ada generasi penerusnya yang berupa pohon pisang anakan ( tunas ) yang
tumbuh dari umbinya.
Memberi pelajaran kepada kita bahwa hidup adalah perjuangan dan kerja
keras.
Mengajarkan bahwa hidup tidak selalu mulus kadang ada aral melintang, ada
ujian dan cobaan. Pisang anakan setiap hari melihat bagaimana induknya bertahan
dari kejamnya iklim, terpaan cuaca, serangan hama, sergapan ulat, kemudian
berbunga, berbuah, dan si pisang anakan melihat juga bagaimana akhirnya
induknya mati ditebang manusia.
Tidak akan mati sebelum
berbuah
Berbuah adalah tujuan hidup dari pohon pisang, apa pun yang
terjadi pohon pisang tak akan mati sebelum mempersembahkan buah, baginya hidup
adalah bermanfaat, bermanfaat apabila menghasilkan buah.
Suri tauladan yang dapat diambil adalah bahwa sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, Jadi kita dituntut untuk
dapat memberikan manfaat kepada manusia lain sebelum tugas itu digantikan oleh
anak cucu kita.
Demikian sedikit uraian tantang Pelajaran dari Pohon Pisang,
semoga bermanfaat.
Disadur dari
berbagai sumber
No comments:
Post a Comment